|
Pembentukan Perguruan Silat (Kumpulan)
Posted by widodo on November 04, 19101 at 21:48:38:
In Reply to: Re: Pembentukan Perguruan Silat posted by yunendar on July
05, 19101 at 04:02:02:
Menurut saya membentuk pergruan baru dengan menggabung-2kan jurus gerakan
silat ada dua jawaban:
pertama boleh boleh saja,kita menggabungkan kemudian membentuk perguruan
baru , silahkan saja. hanya perlu diingat, jika misalnya kita membentuk
perguruan silat baru dengan nama baru , kita tidak boleh mengklaim bahwa
jurus silat yang diajarkan adalah hasil ciptaan kita sendiri, walaupun
dari hasil penggabungan tsb timbul jurus baru. Kemudian tentunya kita
harus meminta ijin untuk menggunakan jurus tsb dari perguruan lama.
Itu semua hanya jika kita menggunakan gerakan silatnya saja.
Kedua: tidak boleh, khususnya dalam hal ilmu tenaga dalam dan tenaga metafisika,
kebatinan dan sejenisnya. Mengapa? karena dalam berlatih tenaga dalam,
tiap perguruan memiliki cara sendiri untuk membangkitkan tenaga tersebut.
Sebagai contoh: misal saja kita kita belajar tenaga dalam aliran lembut
(seperti tai chi?) dimana tarik, tahan, buang napaf dilakukan secara lembut
tanpa pengejangan otot. Selama kita latihan tsb tentunya sel-sel tubuh
kita dikondisikan untuk beradaptasi dengan metode tersebut. Kemudian pada
saat yang sama kita belajar tenaga dalam aliran keras, dimana adanya kombinasi
tarik, tahan , buang napas dilakukan dengan pengejangan otot.
Nah, dari kondisi lembut, tiba-tiba kita berlatih aliran kasar, kemudian
hari berikutnya aliran lembut, dan seterusnya, bisa anda bayangkan adaptasi
sel-sel tubuh kita akan kacau balau, hal tersebut tentunya malah merusak
tubuh kita bukan? Pernah anada dengar, saya membaca di majalah inside
kungfu (saya lupa edisinya dan nama tokohnya, maaf), seorang master yang
menggabungkan aliran tenaga dalam utara dan selatan (lemah dan lembuh,
maafkalau terbalik), dan beliau memang sakti karena mampu menghancurnya
tumpukan 30 batu bata dengan tepukan yang ringan, namun beliau tidak berumur
panjang (39 tahun)...mudah-2an itu hanya kesimpulan saya saja, krena hidup
mati manusia hak prerogatif Allah.
Jadi bukan masalah rahasia atau adat perguruan belaka, tapi kalau hanya
merusak tubuh tidak akan ada manfaatnya untuk menggabungkan jurus(mending
hanya kita sendiri, tapi tentunya kalau punya perguruan baru , kita akan
mengajarkan orang lain...apakah kita sanggup menanggung beban untuk merusak
orang lain juga??)...
mohon tanggapannya....
Posted by O'ong Maryono on November 08, 19101 at 01:03:14:
In Reply to: Re: Pembentukan Perguruan Silat posted by widodo on November
04, 19101 at 21:48:38:
Salam sejahtera,
mas Widodo saya setuju setiap penggabungan jurus, teknik, harus menyebutkan
asal usulnya. bagiamana jika berlatih tenaga dalam yang dipilah adalah
waktunya, katakan..... 2 tahun belajar nafas kasar dan tahun berikutnya
berlatih nafas halus. Tentunya setiap tahapan kan tujuannya berbeda-beda.
Wassalam
O'ong maryono
Posted by widodo on November 11, 19101 at 02:18:45:
In Reply to: Re: Pembentukan Perguruan Silat posted by O'ong Maryono on
November 08, 19101 at 01:03:14:
Kalau jangka waktunya seperti itu , mungkin boleh saja. Tapi sepertinya
dia harus meninggalkan metode yang lama, artinya tidak dipakai lagi...saya
kurang tahu, apakah tenaga dalamnya berubah atau tidak ...
Posted by O'ong Maryono on November 11, 19101 at 19:58:00:
In Reply to: Re: Pembentukan Perguruan Silat posted by widodo on November
11, 19101 at 02:18:45:
salam sejahtera,
Mas Widodo saya baru melihat di Bangkok dari nafas dingin dihasilkan dari
nafas halus.
Mong muda ini dapat dengan mudah menghancurkan.
marmer panjangnya +-30 cm lebar 20 cm. dengan susunan sebagai berikut:
lempeng pertama diganjel dan lempeng kedua diganjel, ditengah lempeng
kedua ditaruk mangkok berisi air, lempeng ke tiga ju terbuat dari marmer.
Dengan menyaluran tenaga dalam pada dua jarinya, dia memukulkan kepada
marmer ketiga, yang terjadi marmer pertama dan yang kedua pecah, marmer
ketiga tetap utuh.Dia juga mendemontrasikan penyelaruan tenaga di koran
yang digulung untuk memecahkan batu. saya tanyakan kepada mong muda ini
kekuatan phee(spirit)bn atu chei(tenaga dalam) jawabnya ini tenaga dalam
halus, hebatnya dia dapat mengatur apa yang dikehendaki.
Adakah ditanah air setahu anda yang dapat sudah melakukan seperti ini
dg tenaga dalam lo......bukan ilmu.
Wassalam
O'ong maryono
Posted by Edwin H. Abdullah on November 11, 19101 at 20:16:44:
In Reply to: Re: Pembentukan Perguruan Silat posted by O'ong Maryono on
November 11, 19101 at 19:58:00:
Kang O'ong,
kalau pengerahan chi ke koran untuk memecahkan batu atau mematahkan batang
pompa disini sudah banyak yang bisa. Hampir semua perguruan TD disini
yang menggunakan napas halus dengan pembangkitan energi dari Solar plexus
sering mendemonstrasikan hal ini.
Kalau yang memecahkan batu susunan dan kemudian di pilih batu mana yang
akan pecah.., ini masih dikuasai beberapa pendekar Kateda dan Persatuan
Hati YK. Saya sendiri dulu pernah mempraktekan, tapi bukan pake marmer
hanya bata atau tegel...Marmer terlalu mahal untuk dipecahkan...hehehe
Ahli untuk penghancuran benda keras yang paling terkenal ya, mendiang
Romo Nardi.
Edwin
Posted by O'ong Maryono on November 12, 19101 at 18:58:06:
In Reply to: Re: Pembentukan Perguruan Silat posted by Edwin H. Abdullah
on November 11, 19101 at 20:16:44:
Salam sejahtera,
Sekarang terasa saya sebagai orang asing, sudah tidak tahu lagi perubahan
apa yang terjadi di tanah air.
Kemaren sehabis melatih, saya berbincang-bincang menanyakan tentang bagaimana
melatih chi yang dapat dikontrol. Menurut dia dg mengolah nafas tadi diperbanyak
mengolah "rasa" dengan sensitifnya rasa, timbul dalam istilah
Jawa namanya "krentek", jika krentek nya sudah kuat( pada level
(kreng)dlm bahasa Thai. Level ini
memiliki kesamaan dalam istilah kebatinan Jawa "Sastro Jhindro Hayuningrat
Pangrupating Diyu" dari keluarga Keraton Solo. sebutannya "sir
hening gaib ku hening sir hono ciptoku dadi" jika dalam ajaran Islam
"kunfayakun waliadim" Jika Allah menghendaki terjadi maka terjadilah.
Ada kesamaan yah.......Tenaga Dalam Budha dengan Kebatinan Jawa.
Bagaimana uraian dalam Tenaga Dalam kita ?
Wassalam
O'ong Maryono
Posted by Edwin H. Abdullah on November 13, 19101 at 03:03:34:
In Reply to: Re: Pembentukan Perguruan Silat posted by O'ong Maryono on
November 12, 19101 at 18:58:06:
Kang O'ong,
Saya melihat semuanya hampir sama saja, mungkin metode atau 'suluk'-nya
yang berbeda. "Krentek" kalau diterjemahkan secara bebas mungkin
Semangat Nurani. Krentek dapat menjadi powerful jika terjadi penyatuan
antara cipta, rasa dan karsa (body, mind and Soul) atau (Tubuh, pikiran
dan Nafs).
Tenaga Dalam kita pun sesungguhnya menggunakan prinsip yang sama. Contohnya
Kateda...Di populerkan sebagai Tenaga Dalam dengan Central Power dengan
pembangkitan lewat solar plexus..Namun pada kelanjutannya toh, terlihat
konsep yang hampir sama dengan Krentek..
Tenaga Dalam aliran Islam yang saya pelajari juga hampir mirip..Mengolah
nafas menciptakan rasa lewat 'penyatuan' body, mind and soul.
Tenaga Dalam yang pernah saya lihat sendiri yang dipraktekan teman saya
dari Persatuan Hati adalah ketika ia menghanguskan daun sirih yang dipegang
dengan ujung jari telunjuk dan jempol. Ketiak ditanya caranya, ya..penjelesannya
hampir sama dengan Kang O'ong, napas menciptakan rasa dan akhirnya ya...jadilah
daun itu hangus..
Wassalam,
Edwin
Posted by widodo on November 12, 19101 at 19:35:35:
In Reply to: Re: Pembentukan Perguruan Silat posted by O'ong Maryono on
November 11, 19101 at 19:58:00:
Error! Filename not specified.
Kalau dengan gulungan koran, di sini sudah banyak perguruan silat yang
bisa, bahkan murid-2 tingkat awal, soalnya saya pernah mengikuti demostrasinya
waktu ada pembukaan ranting perguruan silat, tapi bukan batu seperti mong
tadi, cuma beberapa tumpuk kikir baja.
Untuk penyaluran ke tumpukan bahan keras,kemudian dipilih mana yang pecah,
diperguruan saya hal tersebut adalah bahan ujian untuk naik ke tingkat
pertama (jadi dilakukan murid pra-dasar), tegel tumpuk lima pecah paling
bawah. Untuk hal tersebut selain tekhnik pulkulan, memang harus benar-2
mengatur penyaluran tenaga kita melalui tegel yg diatasnya, kalau tidak
bisa mengkonsentrasikan tenaga ke tumpukan yg dituju , kadang tegel tsb
pecah semua atau tidak sama sekali. Memang untuk memilih tumpukan yang
di tengah relatif lebih sulit dilakukan oleh murid tingkatan awal. Apalagi
untuk bahan yang lebih keras, pastinya diperlukan tenaga dalam dan konsentrasi
yg lebih besar, seperti yang dikatakan pendeta muda di bangkok.
Saya ada gambar, ketika guru kami memecahkan batu gunung besar dgn sodokan
tangan di sini:
http://arjun4.indopages.or.id/tngdalam/index2.php
itu pakai tenaga dalam lo, bukan "ilmu". Difoto sekitar tahun
90'an
Posted by Ekki on July 07, 19101 at 01:26:22:
In Reply to: Re: Pembentukan Perguruan Silat posted by yunendar on July
05, 19101 at 04:02:02:
Assalamu Alaikum Wr.Wb.
Salam silat,
Saya ingin menanggapi diskusi ttg mendirikan perguruan silat.Ini merupakan
diskusi yg menarik.
Pertama2....saya kurang sependapat dgn Mas Yunendar ttg mendirikan perguruan
itu susah.Sebenarnya sangat gampang sekali cuma masalahnya bisa survive
atau tidak perguruan tsb.Saya juga tidak sependapat dgn istilah "sampai
tamat" belajar silat baru layak mendirikan perguruan.Saya pikir tidak
ada istilah berhenti dalam bersilat karena silat itu harus menjadi way
of life dari individu2 yg memepelajarinya.
Kedua.....di jaman modern ini hambatan2 mendirikan perguruan itu sudah
berbeda kasusnya dgn yg dialami oleh pendekar2 jaman dahulu.Sudah tidak
ada lagi itu yg namanya didatangi utk ditantang duel seperti di film2
silat.Malah saya kadang2 suka berpikir itu hanyalah mitos atau bumbu2
yg diceritakan oleh guru besar atau pendekar2 sehingga kelihatan sakti.Biasa....mana
ada orang jualan kecap no.2....
Di jaman sekarang ini yg diperlukan bukan lagi kesaktian tapi strategi
promosi yg jitu, manajemen yg solid, & sense of business & profesionalisme
dari pendirinya sehingga perguruan yg didirikan menarik minat masyarakat
utk memepelajarinya.Udah gak jaman lagi cuma modal kesaktian.....
Contoh paling jelas adalah keberhasilan Satria Nusantara menarik minat
masyarakat utk belajar tenaga dalam.Bagi saya....pendiri SN yaitu Drs
Maryanto adalah seorang jenius yg mampu menangkap keinginan masyarakat
yg " kepengen sakti tapi males latihan capek & berat sampe bedarah".Akhirnya
dgn konsep "sakti itu gampang & mudah"....berhasillah SN
sbg perguruan yg sangat diminati masyarakat.
Contoh lain adalah.....MP yg membuka website khusus pendidikan ilmu getaran
tutup mata bagi tunanetra di seluruh mancanegara.Emang mahal....tapi kalo
emang itu bisa bikin hidup seorang tunanetra kembali normal...apalah artinya
biaya pendidikan yg harus dibayarkan....
Ketiga....seorang pesilat itu keluar dari perguruan asalnya lantas mendirikan
perguruan sendiri itu banyak alasannya dan tidak selalu identik dgn mencuri
ilmu dari perguruan asalnya.Kadang2 itu hanyalah tuduhan atau cap yg diberikan
guru besarnya atau kakak2 seperguruannya yg menganggap pesilat itu murtad
atau tidak loyal.Alasan yg sering ditemukan adalah aspirasi & kreatifitasnya
sudah tidak bisa tersalurkan di perguruannya.Setiap perguruan itu punya
kelebihan & kekurangan masing2.Kalo perguruan kita tidak mengajarkan
teknik permaianan golok misalnya...gak ada salahnya kita belajar silat
golok dgn guru lain.dsb.
Kira2 sekian tanggapan saya...anyway....orang sekaliber Mas O'ong sebenarnya
layak mendirikan perguruan sendiri karena saya yakin Mas O'ong punya konsep
& modal kemampuan serta nama besar yg bisa jadi daya tarik tersendiri.
Wassalam,
Ekki
back
to main page back to reflections
|